Pembibitan jambu biji
Pembibitan pohon jambu biji
dilakukan melalui sistem pencangkokan & okulasi, walaupun dapat juga
dilakukan dengan cara menanam biji dengan secara langsung.
1) Persyaratan Benih jambu biji
Benih yg diambil biasanya dipilih
dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen yg merupakan bibit
unggulan seperti jambu bangkok. Bibit yg baik antara lain yg berasal dari:
- Buah yg sudah cukup tua.
- Buahnya tdk jatuh hingga pecah.
- Pengadaan bibit lebih dari satu jenis utk menjamin
kemungkinan adanya persarian bersilang.
2) Penyiapan Benih Jambu Biji
Setelah buah dikupas & diambil
bijinya, lalu disemaikan dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2
hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji
tersebut direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan
asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84,
caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih
sebanyak 3 kali berulang/dengan air yg mengalir selama 10 menit, kemudian
dianginkan selama 24 jam. utk menghidari jamur, biji dapat dibalur dengan
larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya. Setelah batang pokok
telah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yg disemaikan baru dapat dilakukan
okulasi /cangkok yg kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus,
kemudian dengan menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah
selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedengan maupun didalam
pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi yg
telah disiapkan.
3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji
Pilih lahan yg gembur & sudah
mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi utk penyemaian.
Cara penyemaian adalah sebagai berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sambil
dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda
keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat
bedengan yg berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang
disesuaikan dengan lahan yg idel sekitar 6-7 m, dengan keadaan bedengan
membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari,
dengan jarak antara bedeng 1 m, & utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk
hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg dengan keadaan sudah matang & benih
siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji juga dapat langsung
ditunggalkan pada bedeng-bedang yg sudah disiapkan, utk menyiapkan pohon
pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam
pada bedeng-bedeng yg berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar umur 1-2
bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari
bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang
lebih telah berumur 6-9 bulan pencangkokan atau okulasi dapat dimulai dengan
mengerat cabang sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah yg telah diberi
pupuk kandang, kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah
diberi lubang-lubang sirkulasi, kemudian diikat dengan tali plastik supaya
menjaga petumbuhan akar tdk mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dengan cepat,
sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dengan mata tangkai yg telah berumur
1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi 10
cm dari permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir
kulit & setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap
konndisi hijau, okulasi dianggap berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi
5 cm direndahakan supaya memberi kesempatan mata terebut utk berkembang & setelah
itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi dapat dipindah pada pot-pot
atau kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada akar tunggang sedikit
supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan penanaman
dlm lobang-lobang bedengan yg telah dipersiapkan.
4) Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Pemberian pupuk kandang sebelum
disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata,
setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman
dengan menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, utk merangsang
secara langsung pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital utk kegiatan
pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin,
hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1
kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, alat yg digunakan
"gembor" supaya penyiraman dapat merata & tdk merusak bedengan,
diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya
dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu
sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan
hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dapat
dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yg sudah disempurnakan, sebelum
dilakukan okulasi daun-daun pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya dirontokkan,
kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit
itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di
pangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta
membersihkan rumput-rumput yg ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dengan
Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan
cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5) Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yg telah
berkecambah atau telah di cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil atau
membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan
sampai akar menjadi rusak, & pencungkilan dilakukan dengan kedalaman 5 cm,
agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya
dipotong sedikit utk menjaga terjadinya penguapan yg berlebihan, kemudian lebar
daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m & ditutupi
dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di timur, dengan harapan dapat
lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan penyiraman secara rutin
tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.
Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan
lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yg subur, banyak
mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya
subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam,
kemudian utk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan
kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan
dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yg panjangnya
disesuaikan dengan ukuran yg diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yg akan dipergunakan utk kebun
jambu biji dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti
semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan
kemudian tanah dibajak atau dicangkul dalam, dengan mempertimbangkan bibit yg mau
ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu terlalu
dlm (30 cm), tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dlm (50 cm).
Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dengan
kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar.
Tanah yg kurus & ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat
dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dengan kondisi seperti ini
dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan
sebanyak 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan
bedengan sesuai dengan kebutuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah yg telah gembur, dibuatkan
bedang-bedang yg berukuran 3 m lebar, panjang sesuai dengan kebutuhan, tinggi
sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yg akan ditanam.
Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam
baris bedengan sepanjang 2,5 m dengan keadaan membujur dari utara ke selatan,
supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung
dengan jarak antara bedeng 1 m, utk sarana lalu-lintas para pekerja & dapat
digunakan sebagai saluran air pembuangan, utk menambah kesuburan dapat diberi
pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang. Terkecuali apabila penanaman
jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.
4) Pengapuran
Pengapuran dilakukan apabila dataran
yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tdk bisa ditanami,
selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dengan
menggali lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur
sebanyak 0,5 liter utk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga mencapai
4,5-8,2. Setelah 1 bulan dari penaburan kapur diberi pupuk kandang.
5) Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 bulan dari
pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang
dengan urutan pada bulan pertama diberi NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon,
bulan kedua dilakukan sama dengan bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK
dengan dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya
jambu tetap bebuah gunakan pupuk kandang yg sudah matang & ditanamkan
sejauh 30 cm dari batang tanaman. Pemupukan merupakan bagian terpenting yg peggunaannya
tdk dapat sembarangan, terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti
NPK, kalau dilakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dari
pupuk menjadi racun yg akan membahayakan tanaman itu sendiri.
Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Setelah terjadi proses perkecambahan
biji yg telah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang yg telah siap. Juga
penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam
dengan jarak 20 x 30 cm setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan atau telah
tumbuh daun sebanyak 2- 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada
bedeng ke dua yg telah dibentuk selebar 3-4 m dengan jarak tanam 7-10 m dengan
kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului
perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. utk menghindari
sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih
tinggi ke timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari
secara penuh.
2) Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng
yg telah siap utk tempat penanaman bibit jambu biji yg sudah jadi dilakukan
setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran
1 x 1 x 0,8 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada
waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan, nantinya akan
dipergunakan utk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, pemisahan
tanah galian tersebut dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan agar jasad renik yg
akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.
3) Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 1 pekan
lubang ditutup dengan susunan tanah seperti semula & tanah di bagian atas
dikembalikan setelah dicampur dengan 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk kandang
yg sudah matang, & kira-kira 2 pekan tanah yg berada di lubang bekas galian
tersebut sudah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tdk perlu
terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji
diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan
penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim
hujan tdk perlu dilakukan penyiraman.
4) Lain-lain
Pada awal penanaman di kebun perlu
diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi
agak tinggi disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar
matahari pagi dari pada sore hari, & utk atapnya dapat dibuat dari daun
nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan,
agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.
Pemeliharaan Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji mampu
tumbuh & menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah & cuaca yg
mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan,
karena tanaman yg diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yg memuaskan.
1) Penjarangan & Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur
& mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman
pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m
sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tdk tumbuh dengan baik segera
dilakukan penggantian dengan bibit cadangan. & apabila tumbuh tanaman
terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman & sebaliknya apabila
tumbuhnya sangat berdekatan penjarangan.
2) Penyiangan
Selama 2 minggu setelah bibit yg berasal
dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan dilakukan hanya pada
batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda (warna hijau) & apabila
buah terlalu banyak, tunas yg ada dlm satu ranting bisa dikurangi, dengan
dikuranginya tunas yg tdk diperlukan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi
manis rasanya. Khusus jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya
maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, & setelah
tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna utk merangsang
tunas bunga & buah yg akan tumbuh.
3) Pembubunan
Supaya tanah tetap gembur & subur
pada lokasi penanaman bibit jambu biji perlu dilakukan pembalikan & penggemburan
tanah supaya tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga
tanaman bisa dianggap telah kuat betul.
4) Perempalan
Agar supaya tanaman jambu biji
mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan
perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping utk memperoleh
tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak & mengatur
produksi agar tanaman tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan
setelah masa panen buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru
sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih
meningkat atau tetap stabil keberadaannya.
5) Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan
tanaman jambu biji tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan
aturan:
- Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada
setiap pohon dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea
& 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon atau dengan
jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm & lebar antara 40-50
cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah
galian sebelumnya. Tanaman bisa berbuah 2 kali setahun.
- Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman
berbuah 2 kali. Pemupukan dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, & TSP
250 gram/pohon, & seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan
sekali dengan TSP & NPK dengan takaran sama.
- Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau
pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan
tuas hasil pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dengan ukuran
yg sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per
pohon. Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yg mengelilingi
tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm
& pupuk segera di tanam dlm torakan tersebut & ditutup kembali
dengan bekas galian terdahulu.
6) Pengairan & Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah
bibit yg berasal dari cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan
sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya
penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji
telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat
dilakukan saat-saat diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat
diusahakan agar sekeliling tanaman tdk tegenang air dengan cara membuat lubang
saluran utk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan
merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK utk lahan
seluas kurang lebih 3000 m 2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya
penyakit atau hama yg ditimbulkan baik karena kondisi cuaca & juga dari
hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada umumnya
dengan nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & juga perlu disemprot dengan
sevin atau furadan terutama utk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus atau
jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida
jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan yg akan mengundang hadirnya
semut-semut.Disamping itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat
buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu & setelah sebulan sebelum panen
penyemprotan dihentikan.
8) Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga Jambu
biji diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih
awal dari pada tdk diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan memperbanyak
"dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap
perkembangan) & juga mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara
pemberian KNO3 dengan jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis
antara 2-3 liter larutan KNO3 utk setiap 10 pucuk tanaman dengan ukuran larutan
KNO3 adalah 10 gram yg dilarutkan dengan 1 liter pengencer teknis.